Minggu, 17 April 2011

Benarkah Sikap Menentukan Perilaku?

Perilaku yaitu reaksi evaluasi baik yang menyenangkan maupun tak menyenangkan yang terdapat pada kepercayaan & perasaan seseorang. Baik para filsuf, teolog, maupun para pendidik telah berspekulasi mengenai hubungan antara pikiran & tindakan, karakter, & tingkah laku, perkataan pribadi & perbuatan umum. Asumsi yang dikeluarkan baik dari ajaran-2 & konseling yaitu kepercayaan & perasaan pribadi kita sangat menentukan perilaku umum kita. Jadi kalau kita ingin merubah cara orang berperilaku, kita harus merubah hati & pikiran mereka.
Apakah kita semua munafik?


Awalnya psikolog sosial setuju bahwa mengetahui sikap seseorang berarti memprediksik-an tindakan orang. Akan tetapi tahun 1964, Leon Festinger membuktikan bahwa merubah sikap bukan berarti merubah perilaku. Festinger percaya bahwa hubungan kerja antara sikap & perilaku sistem perputarannya diumpamakan seperti kerja kuda sebagai pelaku & keretanya sebagai sikap. Dengan demikian kita tidak dapat dikatakan munafik karena apapun ang kita ekspresikan tidak memprediksikan perilaku yang mana antara sikap & perilaku memiliki arah yang berbeda tergantung pengaruh-2 di luar.
Meminimalisasikan pengaruh-2 sosial terhadap sikap
Tidak seperti seorang dokter yang mendeteksi detak jantung pasien, psikolog sosial belum tentu mendapat jawaban langsung atas sikap seseorang hanya dengan mengamati hingga mereka meneliti lebih seksama dari sikap-2 yang terekspresikan oleh seseorang. Seperti perilaku lain, ekspresi juga memiliki pengaruh-2 dari luar.


Untuk bersikap & berperilaku, seseorang dianjurkan untuk tidak mudah terpengaruh dari lingkungan sosial kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar